Skip to main content

Khutbah Idul Adha 1445 H QURBAN UNTUK IBU

 


Khutbah Idul Adha 1445 H/2024 M;

QURBAN UNTUK IBU

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الِلّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

اللهُ اَكبَرْ(X9),لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر,اللهُ اكبَرُوَللهِ الحَمْد

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا, مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


Jamaah shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah…,

Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt., atas berkah dan limpahan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita bisa hadir ditempat ini untuk sama-sama menunaikan sahalat idul Adha secara berjama'ah. 

Sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw. berserta keluarganya, kerabatnya, sahabatnya, semoga pada hari yang telah ditetapkan nanti kita semua dan seluruh keluarga besar kita akan mendapatkan SYAFA'AT dari Beliau Rasulullah Saw. Aamiin Allahhumma Aamiin…

Pada hari ini tiada satu amalanpun yang lebih dicintai Allah kecuali mengalirkan darah hewan qurban,  yang insyaa Allah akan kita laksanakan bersam-sama  mulai hari ini sampai tanggal 13 Zulhizah nanti. Pada hari yang agung ini, tiada satu kalimatpun yang menggema di belahan bumi Allah ini kecuali; Takbir, tahmid, tasybih dan tahlil..


Allahu akbar 3X, La ilaha illallahu.. Allahu akbar walillahilhmad

Kaum muslimin yang berbahagia….!

Pesan sabar dalam Idul Qurban terurai indah dalam fragmen al-Qur’an, “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata ;

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu..!’. Ismail menjawab: ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs. as-Shaffat : 102).

Inilah pertanyaan demokratis sang ayah, Nabi Ibrahim. Ditanya demikian, Nabi Ismail menjawab, “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Jadi, sabar adalah pesan utama Idul Kurban yang kita peringati pagi ini.

Dipagi hari yang penuh dengan keberkahan ini, kita diingatkan kembali dengan peristiwa yang bersejarah. Pagi ini kita diingatkan tentang bakti anak kepada orang tua.  Bagaimanapun banyaknya amal mereka, kalau anak durhaka kepada orang tua.  Maka Allah Swt haramkan surga bagi mereka. Jika mereka masih hidup, kembali dari shalat ini, kita masih bisa datang ke rumah mereka. Memeluk dan mencium mereka dengan kasih sayang. Sebagai ungkapan rasa bersalah karena tidak mampu membalas budi baik mereka. Tapi, andai ajal telah mendahului. Sesal kemudian tiada berarti. Kita hanya dapat mengucapkan;

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرا

“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku ketika aku masih kecil”.

Kita tak dapat menikmati indahnya dunia ini, atau meraih sukses yang kita rasakan saat ini, tanpa melalui pengorbanan dari kedua orang tua kita. Apalagi pengorbanan seorang ibu, yang tak mampu kita bayar dengan apapun didunia ini. Oleh karena itu Islam menempatkan seorang ibu pada derajat yang sangat tinggi.


Kaum muslimin rahimakumullah…! 

Dalam sebuah hadits yang cukup panjang dikatakan dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah Saw., bersabda; "Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain, Rasulullah Saw. bersabda;

إنَّ اللَّهَ يوصيكم بأمَّهاتِكُم ثلاثًا, إنَّ اللَّهَ يوصيكم بآبائِكُم، إنَّ اللَّهَ يوصيكم بالأقرَبِ فالأقرَبِ

"Sesungguhnya Allah berwasiat tiga kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat." (HR Ibnu Majah)

Rasulullah juga pernah berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib untuk mencari seseorang bernama Uwais al Qarni. Umar dan Ali dipesankan untuk meminta Uwais mendoakan pengampunan bagi diri mereka. Uwais al Qarni ternyata adalah seorang anak yang sangat memuliakan ibunya. Rasulullah Saw., bersabda; "Sesungguhnya tabi'in yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais, ia memiliki seorang ibu, dan ia memiliki tanda putih di tubuhnya. Maka temuilah ia dan mintalah ampunan kepada Allah melalui dia untuk kalian." (HR Muslim).

Sesungguh Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an;

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا, 

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS. al-Isra’: 23-24).


Allahu akbar 3X, La ilaha illallahu Allahu akbar walillahil hamd… 

Jama’ah Kaum Muslimin Wal Muslimat yang dimuliakan Allah..! 

Ibu yang mengandung kita, Ibu yang melahirkan kita, Ibu yang menyusui kita. Ketiga hal ini takkan pernah bisa dilakukan seorang ayah kepada Anaknya. Sungguh betapa kasih sayang seorang ibu, sembilan bulan lebih yang di utamakannya kita dari pada dirinya sendiri. Ketika kita dalam kandungan, kemudian setelah kita dilahirkan, yang diutamakannya  masih kita juga, beliau menyusui kita walau terkadang lupa untuk mengurus dirinya sendiri.

Setelah dua tahun, yang diutamakannya tetap kita, dia menjaga kita dengan sangat hati hati, sampai-sampai dirinya sekalipun tidak di utamakannya, demi sibuah hati. Kemudian setelah kita beranjak remaja, kemudian dewasa dan menikah, apa yang terjadi..? kita hanya ingat kepada Anak dan Istri kita, anak dan suami kita, Pekerjaan kita, kesibukan kita. Bahkan masih banyak diantara kita menyiksa ibunya dengan rasa rindu yang teramat dalam, tidak sempat silaturahim ketempat Ibu, apa lagi ingin memberikan sesuatu untuk Ibu..

Terkadang kita menganggap orang tua tidak perlu apa-apa lagi. Makan enak sudah tidak  bisa, pakaian bagus sudah tidak perlu. Kita menganggapnya cukup dengan sehelai daster. Terkadang anak-anak kita kekenyangan, sementara ibu kita kelaparan, anak istri kita berpakaian baik, sementara ibu kita berpakaian rombeng. Ketika Ibu kita minta belikan pakaian yang layak, maka kita bilang orang tua buat apa pakaian bagus, tidak kemana-mana juga. Inilah kita kebanyakan… Lupa seberapa pentingkah seorang ibu dihadapan kita...!!!!!!!

Tapi pada sebuah kisah seorang anak tahu persis siapa  sosok seorang ibu dimatanya. Diceritakan dalam sebuah kisah  bahwa :

 Ada seorang wanita datang memperhatikan dagangan seorang pedagang Kambing. Di lihat dari penampilannya sepertinya tidak akan mampu membeli, namun tetap sipedagang Kambing coba hampiri dan menawarkan kepadanya. "Silakan bu..!" Lantas ibu itu menunjuk salah satu kambing termurah sambil bertanya : "Kalau yang itu berapa Pak…?"

"Yang itu 1.700.000.- bu" jawab sipedagang kambing. "Harga pasnya berapa?" tanya kembali si Ibu.. "1.600.000.- deh, harga segitu untung saya kecil, tapi biarlah" jawab sipedagang kambing. "Tapi, uang saya hanya 1.500.000.- boleh pak." pintanya. Waduh, sipedagang kambing bingung, karena itu harga modalnya, lalu dia berembuk dengan temannya sampai akhirnya diputuskan diberikan saja dengan harga itu kepada ibu tersebut.

Sipedagang kambing pun mengantar hewan qurban tersebut sampai ke rumahnya. 

Begitu tiba di rumahnya, Astaghfirullah..., ALLAHU Akbar... terasa menggigil seluruh badan sipedagang kambing karena melihat keadaan rumah ibu itu. Rupanya ibu itu hanya tinggal bertiga, dengan ibunya dan puteranya dirumah gubug reot berlantai tanah tersebut. Sipedagang kambing tidak melihat tempat tidur kasur, kursi ruang tamu, apalagi perabot mewah atau barang-barang elektronik.    Yang terlihat hanya dipan kayu beralaskan tikar dan bantal lusuh. Di atas dipan, tertidur seorang nenek tua kurus.

"Mak, bangun mak, nih lihat saya bawa apa?" kata ibu itu pada nenek yang sedang rebahan sampai akhirnya terbangun. Mak, saya sudah belikan emak kambing buat qurban, nanti kita antar ke Masjid ya mak." kata ibu itu dengan penuh kegembiraan. Si nenek sangat terkaget, tapi nampak jelas raut bahagia di wajahnya, ia segera berjalan keluar dengan langkah yang gontai karena usianya yang senja, Sambil mengelus-elus kambing, nenek itu berucap : "Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga kalau emak mau berqurban."

"Ini  Pak, uangnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, karena saya hanya kuli nyuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang untuk beli kambing yang akan diniatkan buat qurban atas nama ibu saya." Kata ibu muda itu, Kaki sipedagang kambing bergetar, dada terasa sesak, sambil menahan tetes air mata, saya berdoa : *Ya Allah, ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hamba-Mu yang pasti lebih mulia ini, seorang yang miskin harta namun kekayaan imannya begitu luar biasa.*

"Pak, ini ongkos kendaraannya." Panggil ibu itu. "Sudah bu, biar ongkos kendaraanya saya yang bayar." kata sipedagang kambing sambil menyembunyikan mata saya yang sudah berkaca-kaca. Sipedagang kambing cepat pergi sebelum ibu itu tahu kalau matanya sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari ALLAH sudah mempertemukan dengan hamba-NYA yang dengan kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan orang tuanya meski dengan segala keterbatasan ekonominya.

Masya Allah, Luar biasa Akhlaknya, Baktinya pada ibu yang melahirkannya. Allah berfirman;

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ

“Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya”. (QS. Lukman 14)

Belajar dari kisah teladan ini, ada hikmah yang dapat dipetik untuk kita, anak manusia yang lahir dari orang tua. Jadilah penolong orang tua kita untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Kita tidak harus menjadi sosok luar biasa seperti anak yang bernama Ismail. Cukuplah kita menjadi anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tua. Karena Bakti kita kepada kedua orang tua adalah kunci membahagiakan hati orang tua. Akan tetapi sebaliknya, durhaka kita kepada orang tua akan menjadi pisau yang menggores hati kedua orang tua kita.


Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahi al-hamd..

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah….!

Seorang ibu adalah wanita yang hebat pilihan Tuhan yang mengabdi untuk keluarga sampai jiwa dan raganya terpisah. Tiada kata yang sanggup untuk menjelaskan tentang hebatnya pengorbanan sosok hamba Tuhan yang mulia ini, tak mungkin pula kita sebagai anaknya berpikir mampu untuk membalas setiap tetesan keringat dan air mata yang telah dikeluarkannya.

Tiada kata yang sanggup untuk menjelaskan tentang hebatnya pengorbanan sosok hamba Allah  yang mulia ini, tak mungkin pula kita sebagai anaknya berpikir mampu untuk membalas setiap tetesan keringat dan air mata yang telah dikeluarkannya. Mungkin yang pantas kita lakukan adalah memuliakannya sampai akhir hayat kita.

Ibu adalah malaikat tanpa sayap”., kalimat itu yang pantas disematkan kepada setiap bunda-bunda diseluruh dunia karena hanya malaikatlah yang selalu melakukan kebaikan tanpa pamrih, seperti halnya ibunda yang selalu berkorban, tetapi tak pernah meminta imbalan. Mari sejenak kita renungkan, setelah semua yang telah diperbuat oleh “malaikat tanpa sayap” kita ini. Apakah yang telah kita lakukan untuk membuatnya bahagi, sudahkah kita mengabdi untuknya dengan tulus dan tanpa pamrih.?

Terimakasih ibu, teruslah kita mengingat akan jasa-jasanya karena itu akan membuat kita selalu tersadar akan apa yang harus kita lakukan untuk ibunda kita tercinta, dan semoga setelah hari ibu ini, kita sebagai anak menjadi lebih baik dalam memperlakukan dan memberikan kasih sayang kepada ibunda kita.

Oleh karena itu di moment Idul Adha ini mari kita sama-sama buktikan bahwa kita adalah anak yang berbakti. Tunjukkan bahwa kita adalah generasi menjunjung budi pekerti. Pertanyaannya, apa yang sudah kita korbankan untuk ibu kita ?. Sudahkah kita berkorban untuk ibu kita..? Sebagaimana yang dicontoh dalam kisah diatas, walapun hanya seorang buruh cuci, dia relah berusaha mewujudkan keinginan ibunya untuk berkurban dihari raya Idul Adha.

Semoga kita termasuk anak yang berbakti kepada orang tua dan mau berusaha untuk berkurban untuk kebahagiaan orang tua kita diakhir hayatnya… Aamiin.. Allahhumma Aamiin….


Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahi al-hamd..

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah….! 

Di penghujung khutbah ini, marilah sejenak kita menundukkan jiwa dan hati untuk menyampaikan doa-doa kita kepada Sang Maha mendengar, Allah Azza wa Jalla. Semoga doa-doa itu terhantarkan ke sisi Allah Ta’ala bersama dengan ibadah kurban yang kita tunaikan hari ini.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَحْمَدُكَ بِأَنَّكَ أَهْلٌ أَنْ تُحْمَد وَنَشْكُرُكَ بِأَنَّكَ أَهْلٌ أَنْ تُشْكَر وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ فَإِنَّكَ أَنْتَ أَهْلُ الْمَجْدِ وَالثَّناَءِ. رَبَّناَ ظَلَمْناَ أَنْفُسَناَ ظُلْماً كَثِيْراَ وَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لَناَ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْناَ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَحِيْم. اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللهُمَّ رَبَّنَا ظَلَمْنَ أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا. 

Yaa Allah.., Sampaikanlah pahala qurban tahun ini kepada kedua orang tua kami… 

Ya Allah…, Terimalah Shadaqoh kami sebagai penerang kubur-kubur mereka Ya Allah, Jadikanlah silaturahim yang kami sambungkan sebagai Penghapus segala dosa-dosa mereka, sebagai tangga pengangkat derajad mereka disisimu ya Allah, Lapangkanlah kubur mereka sejauh mata memandang… Berilah tempat istirhat yang menyenangkan bagi mereka Ya Allah.. 

Ya Allah, Masih banyak diantara kami yang orang tuanya masih ada ya Allah, Yaa Allah Kami takkan sanggup membayar apa-apa yang telah diberikan oleh kedua orang tua kami ya Allah, Bahkan kami hanya mampu membuat mereka sakit hati, dan menangis karena sedih, Kami memang masih perhitungan sama orang tua Yaa Allah, Kami juga sering melupakan mereka ya Allah, Kami sibuk dengan urusan pekerjaan-pekerjaan kami Ya Allah, Sibuk dengan Urusan Rumah tangga kami ya Allah, Sibuk dengan  Urusan anak anak kami ya Allah, Hampir hampir tiada lagi waktu untuk kedua orang tua kami ya Allah, Kami sangat jarang bertemu kedua orang tua kami ya Allah, Padahal kami tinggal tidak terlalu jauh, Kami tidak sempat ya Allah Maafkan kami, Kami tidak tau lagi, seberapa besar kerinduannya kepada kami semua,Yaa Allah, Kami tidak menyiksanya dengan pukulan atau menahan nafkah, Tapi kami menyiksanya dengan kerinduan yang begitu dalam, Ma'afkan kami ya Allah,..!!!

Kami tidak menyakiti perasaannya ya Allah, kami tidak memarahinya, Tapi kami membiarkannya seorang diri Yaa Allah, Kami masih tega ya Allah, Kami tidak berbuat durhaka kepada mereka ya Allah, Tapi kami pernah membiarkannya sendiri dalam keadaan sakit ya Allah, Ampuni kami ya Allah, Yaa Allah, Berilah kami kesempatan untuk bisa menjadi anak yang Soleh dan Solehah ya Allah...?!!!!

Jadikanlah kedua orang tua kami sebagai pintu syurga yang bisa kami masuki kelak, Pintu syurga yang paling dekat dengan kami ya Allah, Pintu syurga yang kini butuh perawatan kami ya Allah Agar kelak kami bisa memasukinya, Yaa Allah berilah kami Ilham, agar bisa bersyukur Kepada kedua dua orang tua kami yang masih ada, Dan berilah kami kesempatan agar bisa berbakti menjadi anak yang Soleh dan Solehah, Ya Allah, Maafkanlah atas kelalayan  kami selama ini.... 

Ya Allah,… Semoga Malakal Maut tidak menjemput kami, sebelum kami sempat menunaikan ibadah haji, panjanglah umur kami, dan rahmatilah amal kami, beri kami sumber kehidupan yang cukup dan Engkau ridhoi, agar kami  bisa berulang kali ke tanah haramMu Mekkah al-Mukarramah. Ya Allah,  kami senantiasa rindu untuk thawaf di Ka’bahMu, bermunajah di Hijir Ismail, di Maqam Ibrahim, meminum air zamzam dari sumber aslinya, sai dari bukit Shafa dan Marwah, ridhoi kami duduk bersimpuh di Padang Arafah, dengan cucuran air mata yang sangat membahagiakan, tak ada keagungan Rahmat  kebesaranMu melebihi saat wukuf di Arafah. Ya Allah, berilah kami peluang untuk shalat di Masjidil Haram di Mekkah dan  Masjid Nabawi di Madinah berulang-ulang, izinkanlah kami Ya Allah untuk berziarah di maqam Rasul di Raudha, sebagai wujud silaturahim kami dengan Rasulullah SAW.

Ya Allah, Zat Yang Maha Mengabulkan doa kabulkanlah doa kami, penuhilah permintaan kami, kamilah hamba-Mu yang lemah, harapan kami hanya kepadaMu, Engkau Maha Mendengar, Engkaulah Penguasa satu-satunya Yang Haq, Engkaulah sebaik-baik Pemberi yang diharap. Aamiin.. ya Rabbal alamiin….

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن,وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bi rohmatika yaa arhamar roohimiin.

Taqobbalallahu minna wa minkum.

Wassalaamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.


Disusun Oleh: Usman Tahir, S.Ag

Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kemenag Kab. Gorontalo

Comments

Popular posts from this blog

Chord / Kunci Gitar - 90 langkah - Lirik Nasyid Gontor

  Chord / Kunci Gitar - 90 langkah - Lirik Nasyid Gontor C          G                                 Am              E Kabut membelai lembut kampung damai F                         G                              C Cahaya sang surya menghangatkan          F               G               Em                 Am Para khalifah muda yang akan mengukir F                                            ...

Identitas pemuda dalam alquran

TUJUH GOLONGAN YANG DINAUNGI ALLAH AZZA WA JALLA PADA HARI KIAMAT عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang ya...

Ipar Adalah Maut

Topik "Ipar adalah Maut" sedang hits dan viral karena menyoroti pentingnya menjaga batasan pergaulan antara mahram dan non-mahram dalam Islam. Berikut adalah penjelasan lengkap disertai dalil dari Al-Quran dan hadits yang relevan. _*1. Siapa Saja Mahram?*_ Mahram adalah orang-orang yang haram dinikahi oleh seseorang dalam keadaan apapun. Mahram dapat dibagi menjadi tiga kategori: hubungan darah, persusuan, dan pernikahan. *Mahram Berdasarkan Hubungan Darah:* Dalil dari Al-Quran tentang mahram hubungan darah terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 23: > "Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan;" (QS. An-Nisa': 23) - Ayah dan kakek (baik dari pihak ibu maupun ayah) - Anak laki-laki dan cucu laki-laki (baik dari...