Skip to main content

Khutbah Idul Adha 1445 H Kemuliaan Ibadah Haji dan Ibadah Qurban

 


Khutbah Idul Adha 1445 H/2024 M;

Kemuliaan Ibadah Haji dan Ibadah Qurban


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الِلّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا, وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً, لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ, صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ, لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ اْلحَمْدُ . الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ, وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ. أَمَّا بَعْدُ: عِبَادَ الرَّحْمٰنِ, فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ, الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ, فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمُ


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd

Jamaah shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah…,

Dalam kesempatan yang mulia dan berbahagia ini, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah  Swt., yang selalu memberikan berbagai macam nikmat-Nya kepada kita sekalian yang tak terhingga banyaknya, khususnya nikmat iman dan Islam. Sehingga pada hari yang penuh keberkahan dan kemuliaan ini, kita dapat berkumpul besama-sama dalam pelaksanaan shalat Idul Adha 1445 H/2024 M. di tempat yang kita muliakan ini.  Shalawat dan salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw. yang telah memberikan petunjuk dan bimbingannya ke jalan kebenaran dan keselamatan, baik dunia dan akirat. Dengan banyak membaca shalawat kepada beliau, semoga pada hari kiamat nanti kita semua mendapatkan syafa'at beliau untuk memasuki syurga yang dijanjikan Allah SWT. Aamiin...Allahumma Aamiin…

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Waliilahil Hamd

Kaum muslimin yang berbahagia….!

Pada   pagi   ini  kita    berkumpul   mengumandangkan   Takbir   membesarkan   Allah SWT, memujiNya, bertasbih kepadaNya. Tiada yang  layak dipuji  kecuali hanya  Dia, Dia yang menghidupkan,  Dia yang mematikan,   Dia yang memberi rezeki.  Saudara-saudara  kita pagi  ini  berangkat  menuju  Mina  untuk  melempar    Jamratul   ‘Aqabah.   Semalam mereka bermalam di Muzdalifah.   Kemarin mereka seharian penuh berwuquf di ‘Arafah, menadahkan tangan kepada Allah Swt. memohon ampunan-Nya, membukakan pintu rahmat-Nya. Kita yang berada di tanah air, diganti Allah dengan  puasa  ‘Arafah tanggal  9 Zulhijjah, yang Fadhilahnya dapat menghapuskan dosa kita tahun yang lalu dan insya Allah dosa pada tahun ini.

Idul Adha adalah salah satu hari raya dalam agama Islam yang di dalamnya menyimpan berbagai peristiwa monumental dari peradaban kehidupan di bumi. Peristiwa tersebut selanjutnya diabadikan dalam sebuah ritual ibadah. Dua ibadah yang sangat identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah kurban dan haji. Kedua ibadah ini mengandung nilai keteguhan dan keimanan dan menjadi bukti pengorbanan yang di dasari dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah…

Ibadah kurban adalah ibadah yang berawal dari sejarah ketika Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk mengorbankan putranya, Ismail, dengan cara disembelih. Berbekal keimanan yang tinggi, Nabi Ibrahim pun melaksanakan perintah yang disampaikan Allah melalui sebuah mimpi. Namun, sebelum Nabi Ibrahim menyembelih Ismail, malaikat membawa seekor kambing dari surga sebagai ganti untuk disembelih. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Asshoffat: 102

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“Ibrahim berkata: ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu..!’. Ismail menjawab: ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs. as-Shaffat : 102)

Dari sejarah inilah umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban yang pada hakikatnya merupakan sebuah ibadah untuk mengingatkan kita semua untuk kembali kepada tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah. Disebutkan dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzaariyaat: 56;

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.”

Hikmah dari ujian Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya adalah keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT. Keikhlasan menjadi salah satu kunci untuk memperoleh ridha Allah dengan menjalankan apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jika kita melaksanakan ibadah tanpa didasari oleh keikhlasan maka niscaya yang kita lakukan akan menjadi sebuah kesia-siaan belaka. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw., bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لا يَقْبَلُ مِنْ الْعَمَلِ إِلا مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ

“Allah tidak menerima amal, kecuali amal (ibadah) yang dilandasi keikhlasan dan karena mencari keridhaan Allah Swt.”. (HR. Nasa’i)

Dalam berkurban kita harus ikhlas dan siap mengorbankan sebagian harta kita untuk orang lain yang pada hakikatnya perlu kita camkan bahwa semuanya adalah milik Allah SWT. Dikarenakan ibadah kurban adalah untuk Allah SWT maka sudah seharusnya kita memberikan hewan kurban yang terbaik yang kita punya. Prinsip ini akan menjadi bagian dari ketaatan kita kepada Allah. Hikmah lain dari ibadah kurban dapat dilihat dari makna kata kurban itu sendiri. Kurban dalam Bahasa Indonesia berarti dekat. Oleh karena itu, kurban dapat diartikan mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya melalui wasilah hewan ternak yang dikurbankan atau disembelih.

Allahu akbar 3X, La ilaha illallahu Allahu akbar walillahil hamd… 

Jama’ah Kaum Muslimin Wal Muslimat yang dimuliakan Allah..!

Dalam pelaksanaan ibadah qurban ini ada beberapa hikmah penting yang dapat dikemukakan, antara lain : Pertama : Pembentukan keluarga dan rumah tangga yang dimuliakan Allah SWT. Untuk membentuk keluarga dan rumah tangga yang dimuliakan Allah ada beberapa unsur utama yang harus diperhatikan, yaitu : Bapak, Ibu dan Anak. Sebagai Bapak atau pimpinan tidak bertindak otoriter atau sewenang-wenang. Orang tua yang baik adalah orang tua yang mendidik anaknya dengan contoh dan ketauladanan. Seorang pemimpin yang baik akan ditiru oleh rakyatnya jika ia memberikan contoh perilaku yang baik. Seorang pemimpin tidak diikuti ucapannya, tetapi perilaku atau tindak tanduknya. Seorang pemimpin juga harus menjunjung nilai-nilai demokratis, tidak selalu memberikan perintah-perintah, tetapi juga harus mendengarkan aspirasi rakyatnya.

Kedua : Memperkokoh hubungan seseorang yang melaksanakan ibadah qurban dengan ajaran Allah Swt. Sebagaimana arti qurban itu sendiri yang berasal dari kata qaruba, yang artinya dekat. Dan ibadah ini berarti ibadah yang bisa mendekatkan seorang muslim kepada Allah Swt. Taqarrub ilallah memang terbukti menjadi sangat penting, mengingat begitu banyaknya kemaksiatan dan kemunkaran yang berkembang akhir-akhir ini, yang melanda warga dan bangsa kita, sehingga perlu dilaksanakan operasi bersih secara total, salah satu penyebabnya karena manusia sudah banyak yang jauh dan meninggalkan perintah Allah Swt. Jauh dari Allah membuat orang tidak merasa dilihat oleh Allah, sehingga ia merasa bebas berbuat kemaksiatan  dan kejahatan menuruti hawa nafsu sesuai keinginannya.

Ketiga : Memperkokoh rasa solidaritas dengan sesama muslim, sehingga dengan ibadah qurban ini seharusnya kesenjangan antara  yang kaya dengan yang miskin, yang senang dengan yang menderita, yang tejajah dengan yang merdeka dapat menikmati hidup bersama-sama secara baik. Kalau kita melihat saat ini banyak sekali masalah yang sedang dihadapi umat Islam, yang penyelesaiannya memerlukan adanya rasa solidartas yang tinggi sesama muslim. Begitu banyak masalah dunia Islam sekarang ini yang belum berhasil diperbaiki dan dipecahkan, karena kurangnya rasa solidaritas sesama umat Islam, muslim yang satu sama lainnya masih masa bodoh dan tak peduli sikapnya terhadap muslim lainnya, bahkan satu negara muslim dengan negara muslim lainnya tidak ada kontak sama sekali tentang nasib yang mereka alami, sehingga kondisi umat Islam di sebagian negara di dunia ini sangat memperihatinkan. Semoga ini semua tidak menimpa di negara yang kita cintai, sehingga kehidupan kita semakin baik dan terciptanya kehidupan saling menolong sesama umat Islam, khususnya dalam membangun daerah kita menjadi wilayah yang maju, modern religius Islami, aman, tenang, damai serta terciptanya kehidupan yang kita idam-idamkan bersama, yaitu "Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur "

Keempat : Menjadi bukti bahwa orang yang berkurban itu adalah orang yang taat kepada Allah dan RasulNya, apalagi dalam penghorbanan dengan harta, biasanya banyak orang yang merasa keberatan, karena memang seringkali manusia didominasi oleh rasa cintanya kepada harta dan kemewahan dunia. Bilamana dominasi dan kecintaan seseorang terhadap harta telah berhasil diatasinya, maka dia akan termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang beruntung. Kelima : Ibadah qurban juga dapat mendidik kita untuk menjadi orang yang pandai bersyukur kepada Allah SWT. Karena Allah sudah banyak memberikan nikmatNya kepada kita, yang tidak mungkin kita dapat menghitungnya. Oleh karena itu kewajiban bagi kta adalah mensyukurinya dengan cara menggunakan seluruh kenikmatan itu untuk mengabdikan diri hanya kepada-Nya.

Kaum muslimin rahimakumullah…! 

Ibadah selanjutnya yang identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Ibadah haji merupakan kewajiban bagi kita umat Islam yang memiliki kemampuan. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 97: 

وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam.“

Mampu melaksanakan Rukun Islam yang kelima ini memiliki artian siap untuk mengorbankan harta yang dimiliki sebagai wujud syukur atas nikmat harta dan kesehatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kesiapan kita mengorbankan harta untuk menjadi tamu Allah di Baitullah sekaligus mengajarkan kepada kita untuk menjauhi sifat kikir dan cinta terhadap kekayaan materi. Pengorbanan kita dalam berhaji juga mengajarkan kepada kita untuk tidak membangga-banggakan kekayaan ataupun kelebihan yang kita miliki karena pada dasarnya semua itu adalah karunia dan anugerah dari Allah. Sudah seharusnya semua itu kita syukuri untuk menjadi modal kita untuk tekun beribadah kepada Allah SWT. 

Ibadah haji juga mengajarkan kepada kita untuk saling membantu dan saling bekerja sama dengan orang lain. Seperti yang kita ketahui, perjalanan ibadah haji ditempuh dengan berduyun-duyun dalam sebuah perjalanan yang penuh dengan tantangan kesulitan dan pengorbanan. Di dalamnya harus diikuti dengan semangat juang tinggi tanpa putus asa disertai dengan kedisiplinan dan kesabaran untuk mencapai sebuah tujuan. Akhlaqul Karimah kepada sesama manusia juga harus dikedepankan diiringi dengan kesadaran bahwa niat kebaitullah adalah untuk beribadah. Bukan untuk yang lain. Dengan niat yang benar, ibadah haji harus dapat membangkitkan semangat dan kesadaran diri untuk saling mengingatkan dalam kebenaran, menasehati dalam kesabaran dan menebarkan kasih sayang kepada seluruh ciptaan Allah SWT.

Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd…

Ibadah haji juga merupakan wujud ketaatan dan ketundukan kita kepada perintah Allah SWT. Ibadah haji adalah ibadah yang sudah ditentukan waktunya dengan artian harus meninggalkan aktifitas duniawi untuk fokus beribadah bagi kepentingah ukhrowi. Dalam ibadah haji para jamaah melakukan rangkaian ibadah sebagai upaya membersihkan diri dari dosa seraya mengharapkan ampunan, rahmat, dan ridha Allah SWT. Mereka juga melatih kesabaran dengan kedisiplinan rangkaian ibadah sekaligus melupakan urusan dunia yang sering membuat hati manusia lalai mengingat Allah SWT.

Dengan hanya mengenakan kain ihram berwarna putih, para jamaah diingatkan dengan kain kafan ciri khas dari kematian yang pasti akan datang kepada setiap yang bernyawa. Kita berasal dari Allah dan hanya kepada-Nyalah kita akan kembali. Kita pasti akan berpisah dengan semua yang kita cintai dan berpisah dengan yang mencintai kita. Semua akan kembali kepada sang pemilik yang hakiki, Allah SWT. Dalam ibadah haji, jamaah juga melakukan ibadah lainnya seperti Tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dan melakukan lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah yang dinamakan dengan Sa'i. Dalam ibadah ini para jamaah berdoa untuk senantiasa mendapatkan pertolongan Allah SWT dan perlindungan dari dosa yang timbul dari hawa nafsu dan godaan Setan. Ibadah Towaf dan Sa'i memiliki makna yang mendalam agar kita senantiasa berusaha tanpa henti dan berhijrah melalui bentuk aktivitas berlari untuk meraih kemuliaan dengan berserah diri kepada Allah. Dengan senantiasa membersihkan hati dari sifat yang tercela, kita harus menanamkan tekad untuk mencapai puncak kesucian.

Dalam menjalankan ibadah haji dan kurban, kita membutuhkan keteguhan dan keyakinan yang kuat karena harus rela mengeluarkan harta yang kita miliki. Jika tidak memiliki niat yang kokoh, maka haji dan kurban pun akan sulit untuk dilakukan. Untuk berhaji, kita harus berkorban menyiapkan puluhan juta rupiah guna membayar biaya perjalanan ke Tanah Suci. Ditambah juga kesabaran tinggi karena harus rela antre bertahun-tahun karena banyaknya umat Islam yang ingin menjalankan rukun Islam kelima ini. Untuk berkurban, kita juga harus menyediakan anggaran jutaan rupiah untuk membeli hewan kurban dan kemudian dibagi-bagikan kepada orang lain.

Bagi Mukmin sejati bahwa ibadah haji, qurban, dan ibadah-ibadah lainnya harus menjadikan dirinya dekat dengan Allah dan ihsan atau berbuat kebaikan bagi sesama. Mereka memiliki harmoni fungsional antara habluminallah dan habluminannas untuk membangun kehidupan yang luhur dan utama. Jika hubungan dengan Allah dan manusia sama baiknya maka melahirkan harmoni dalam kehidupan. Sumber bencana kehidupan terjadi tatkala hubungan dengan Tuhan (habluminallah) terputus dengan hubungan sesama insan (habluminannas), demikian pula sebaliknya.

Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahi al-hamd..

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah….! 

Akhirnya marilah kita berdoa memohon kepada Allah SWT agar semua ibadah yang kita lakukan akan mendapatkan ridha dari Allah SWT. 

Ya Allah, ya Rahman, limpahkanlah Rahman Rahim-Mu. Curahkanlah hidayah-Mu sehingga kami dapat meraih keridhaan-Mu. Hanya kepada Engkaulah kami mempercayakan diri kami. Janganlah Engkau membiarkan kami berjalan sendiri tanpa kendali hidayah-Mu. 

Ya Allah...... Ya Allah, ya Rahim, kami mempersembahkan ke hadirat-Mu, sekelumit pengorbanan berupa hewan kurban, yang nilainya jauh tak sebanding dengan luas pemberianmu dan kasih sayang-Mu, yang tiada terhingga banyaknya dan kami tidak mampu memperhitungkannya.  

Ya Allah perkenankanlah kami untuk sampai ke Mekkah, Madinah, dan Arafah untuk menjadi tamu-Mu menjalankan ibadah haji. Berikanlah kami rezeki menjadi haji mabrur. Anugerahkanlah ridha-Mu dan sayangilah kami.

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسوله الأمين و على آله وصحبه والتابعين.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

 اللَّهُمَّ إِنَّا نَحْمَدُكَ بِأَنَّكَ أَهْلٌ أَنْ تُحْمَد وَنَشْكُرُكَ بِأَنَّكَ أَهْلٌ أَنْ تُشْكَر وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ فَإِنَّكَ أَنْتَ أَهْلُ الْمَجْدِ وَالثَّناَءِ ، رَبَّناَ ظَلَمْناَ أَنْفُسَناَ ظُلْماً كَثِيْراَ وَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لَناَ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْناَ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَحِيْم

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن,وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


Penyusun : Ustadz. Usman Tahir, S.Ag

Comments

Popular posts from this blog

Chord / Kunci Gitar - 90 langkah - Lirik Nasyid Gontor

  Chord / Kunci Gitar - 90 langkah - Lirik Nasyid Gontor C          G                                 Am              E Kabut membelai lembut kampung damai F                         G                              C Cahaya sang surya menghangatkan          F               G               Em                 Am Para khalifah muda yang akan mengukir F                                            ...

Identitas pemuda dalam alquran

TUJUH GOLONGAN YANG DINAUNGI ALLAH AZZA WA JALLA PADA HARI KIAMAT عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang ya...

Ipar Adalah Maut

Topik "Ipar adalah Maut" sedang hits dan viral karena menyoroti pentingnya menjaga batasan pergaulan antara mahram dan non-mahram dalam Islam. Berikut adalah penjelasan lengkap disertai dalil dari Al-Quran dan hadits yang relevan. _*1. Siapa Saja Mahram?*_ Mahram adalah orang-orang yang haram dinikahi oleh seseorang dalam keadaan apapun. Mahram dapat dibagi menjadi tiga kategori: hubungan darah, persusuan, dan pernikahan. *Mahram Berdasarkan Hubungan Darah:* Dalil dari Al-Quran tentang mahram hubungan darah terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 23: > "Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan;" (QS. An-Nisa': 23) - Ayah dan kakek (baik dari pihak ibu maupun ayah) - Anak laki-laki dan cucu laki-laki (baik dari...